ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Direktur Eksekutif Institut Lembang Sembilan (IL9) Rafsel
Ali meminta TNI untuk membuat satuan elite baru. Langkah ini perlu dilakukan
mengingat potensi ancaman kedaulatan bangsa dari dalam dan luar negeri.
"Kesatuan yang ada sekarang dianggap belum memadai
untuk mengatasi semua gangguan semaksimal mungkin. Butuh sekumpulan tentara
elite yang benar-benar fokus mengatasi ancaman di level tertinggi," ujar
Rafsel melalui keterangan tertulis, Senin (17/7/2017).
menurut Rapsel, satuan elite baru tersebut nantinya bisa di
bawah Angkatan Darat (AD) yang dipimpin perwira tinggi berpangkat letnan
jenderal. Posisinya sejajar dengan Pangkonstrad.
Kesatuan ini membawahi pasukan-pasukan elite yang selama ini
dimiliki AD seperti Kopassus atau Raider. Tidak berbaur dengan kesatuan
pendukung lainnya.
"Jadi tidak lagi bertumpu ke Pangkostrad. Bisa lebih
fokus menempa kemampuan untuk menjadi tentara elite yang disegani dunia,"
tutur Rapsel.
Bukan hanya di AD. Rapsel menilai TNI juga sudah saatnya
punya kesatuan elite yang membawahi tiga matra; darat, udara, dan laut.
Satuan ini nantinya dipimpin oleh seorang letnan jenderal
yang langsung dibawahi oleh Panglima TNI. "Tongkat komando tertinggi akan
dijabat bergiliran oleh ketiga matra," sebut Rapsel.
Dua Ancaman
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengingatkan dua hal
yang harus diwaspadai oleh warga Indonesia. Hal ini penting untuk
keberlangsungan bangsa. Kedua persoalan tersebut adalah teroris dan narkoba.
"Dua-duanya (teroris dan narkoba) ini sangat
berbahaya," ujar Gatot dalam acara Silaturahmi Dewan Pers dengan
Masyarakat Pers di Aryaduta Hotel Jakarta, Jumat 14 Juli 2017.
Menurut dia, dampak dari keduanya bisa berlangsung lama. Ia
menyebut peredaran narkoba di Indonesia itu sangatlah masif. Bayangkan, lanjut
dia, dari Tiongkok masuk ke Indonesia 250 ton sabu.
"Satu ton sabu dikonsumsi untuk lima juta orang. Dan
paling besar disita oleh polisi dan BNN tahun 2015; 4,5 ton per tahun. Jadi
kalau 250 ton itu kali kan saja, 1 miliar, 250 orang belum seperlimanya,"
ucap Panglima TNI.
Tak hanya itu, narkoba bahkan sudah sampai ke daerah terluar
di Indonesia dan mulai dipakai oleh anak-anak hingga dewasa.
Sama halnya dengan narkoba, butuh waktu untuk sembuh dari trauma
terorisme. Dia menyebut korban bom di Indonesia mencapai 1.500 korban.
Salah satu teroris yang harus diwaspadai adalah ISIS.
Terlebih, ada basis simpatisannya di Filipina.
sember :.liputan6.com
0 Response to "WAOO...!!! HEBOH... TNI Bentuk Pasukan Baru..? karena ini..."
Posting Komentar