ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Ada kisah menarik dari mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Mayor Bambang Soegeng. Walau menjadi orang nomor satu di TNI AD, Bambang Soegeng manut saja ketika dihentikan polisi di jalan raya.
BACA IN ;KATA PANGLIMA...!!! Ulama Bayaran Bahaya Bagi NKRI " BETUL TIDAK...???
Bambang Soegeng memang hobi naik sepeda motor. Ceritanya tahun 1952, sang Jenderal sedang berada di Yogyakarta. Dia meminjam motor milik Haryadi seorang pelukis. Melajulah Bambang dengan motor keliling Yogyakarta.
Sampai di Perempatan Tugu, Jl Malioboro, ada lampu lalu lintas yang menyala kuning. Dia menyangka habis lampu kuning pasti lampu hijau, Bambang pun tancap gas. Tahunya malah lampu merah yang menyala.
"Priiiittttt!!" Seorang polisi menyetop Bambang yang saat itu berpakaian sipil alias tak pakai seragam.
Sampai di Perempatan Tugu, Jl Malioboro, ada lampu lalu lintas yang menyala kuning. Dia menyangka habis lampu kuning pasti lampu hijau, Bambang pun tancap gas. Tahunya malah lampu merah yang menyala.
"Priiiittttt!!" Seorang polisi menyetop Bambang yang saat itu berpakaian sipil alias tak pakai seragam.
Bambang berhenti. Polisi itu menasihati panjang lebar soal peraturan lalu lintas. Dia kemudian meminta SIM milik Bambang.
Namun betapa terkejutnya polisi itu saat melihat SIM. Pria di depannya adalah Kepala Staf TNI AD Jenderal Mayor Bambang Soegeng. Pada saat itu TNI AD masih dipimpin jenderal bintang satu dengan pangkat jenderal mayor.
GEGER..!!! KATA PAK Gatot: Prajurit TNI Siap Jihad. Tolong Jangan Jihad Serang Umat Islam, Kalau Berjihad Lawanlah China Tiongkok! SETUJU TIDAK...???
"Siaap Pak!" si polisi langsung berdiri tegak memberi hormat. Mungkin tegang dan takut juga mengetahui baru saja mau menilang Kasad.
Namun dengan bijaksana Bambang Soegeng mengaku salah. Dia tak marah pada polisi itu. Atau menggunakan kekuasaannya supaya lolos dari jerat hukum. Padahal dia pemimpin dari seluruh prajurit angkatan darat.
"Memang saya yang salah. Saya menerima pelajaran dari Pak Polisi," kata Bambang Soegeng.
Kisah ini dimuat dalam buku Panglima Bambang Sugeng, Panglima Komando Pertempuran Merebut Ibu Kota Djogja Kembali 1949. Buku tersebut ditulis oleh Edi Hartoto dan diterbitkan Penerbit Buku Kompas tahun 2012.
"Hal itu masuk berita di koran Yogya, keesokan harinya saya berkesempatan membacanya," kata Putra Bambang Soegeng, Bambang Herulaskar soal kasus Kasad disetop polisi tersebut.
Endang Ruganika, putri sulung Bambang Soegeng mengisahkan hal lain soal kepatuhan ayahnya berlalu lintas. Saat itu Bambang Soegeng hendak pergi ke Jawa Tengah. Namun saat sampai Cirebon, dia baru sadar SIM ketinggalan.
"Bapak menyuruh pembantu pulang ke Jakarta untuk mengambil SIM," tulis Endang.
Semoga semua aparat bisa meniru teladan Jenderal Bambang Soegeng.
BACA INI; Berita Pagi Ini Menggemparkan !!! Megawati Gebuk,, Jusuf Kalla : Pak Jusup Kalla Anda Jangan Coba Coba Lindungi Isis Di Negeri Ini " Dzakir Naik Itu Hanya Merusak Kebhinekaan Dan Memecah Umat Beragama Di Nkri , Bibit Isis Harus Di Tumpas Habis Dari Negara Ini !!
merdeka.com/
BalasHapusBIKINKEPALANG
BERITASEGAR
SEPUTAR JUDI ONLINE
Judi Sakong 99
Sakong Online Indonesia
Bandar Sakong Terpercaya
Cara Hack Judi BANDARQ Di Klikbandar88
APLIKASI HACK SAKONG
JACKPOT MUDAH SAKONG
TIPS PILIH AGEN JUDI